Benarkah IQ tinggi tidak menjamin kesuksesan seseorang? Apakah statement tersebut benar atau justru salah?
IQ atau intelligence quotient merupakan kecerdasan yang kaitannya erat dengan pemikiran atau pola pikir seseorang. Orang yang memiliki IQ tinggi cenderung cepat dalam mencerna dan memahami sesuatu.
Akan tetapi, tidak serta merta orang yang memiliki IQ tinggi itu bisa meraih kesuksesannya. Hal ini karena dasar kesuksesan seseorang bukan hanya dari faktor IQ saja.
Berikut Vitamin Gizidat rangkum mengenai apakah benar IQ tinggi tidak menjamin kesuksesan seseorang di masa depannya?
Table of Contents
IQ Tinggi Tidak Menjamin Kesuksesan?

Intelligence quotient (IQ) menjadi salah satu kecerdasan yang dibawa sejak lahir dan hanya sedikit bisa diubah di kala sudah usia remaja atau bahkan dewasa.
Beberapa hal yang mendorong seseorang memiliki IQ tinggi ialah asupan nutrisi yang didapat, hingga progres parenting yang dilakukan dengan baik oleh orang tua yang selalu memperhatikan si buah hati sejak kecil.
Setidaknya ada beberapa contoh orang dengan IQ tinggi di indonesia sebagai berikut.
1. B. J. Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie atau akrab disapa dengan B. J. Habibie merupakan manusia yang memiliki IQ tinggi di Indonesia. B. J. Habibie lahir di Parepare pada 25 Juni 1936 dengan beberapa deretan posisi penting yang pernah dijalani:
- Presiden Republik Indonesia, 1998 – 1999
- Direktur Utama PT Pindad (Persero), 1983 – 1998
- VP Direktorat Penerapan Teknologi, MBB GmbH, Hamburg, Jerman, 1974 – 1978
2. Nelson Tansu
Nelson Tansu ini merupakan salah satu putra bangsa dengan memiliki IQ tinggi juga di Indonesia seperti halnya B. J. Habibie. Di dalam hidup, Neson Tansu berhasil meraih 11 penghargaan dan 3 paten atas penemuannya. Dikenal sebagai ahli fisika dari Indonesia dengan beberapa deretan posisi penting yang pernah dijalani:
- Lebih dari 220 publikasi jurnal dan konferensi ilmiah internasional, 2011
- Class of 1961 (Chair) Associate Professor (with tenure), Department of Electrical and Computer Engineering, Lehigh University, 2010 – sekarang
- 8 paten di bidang nanoteknologi dan optoelektronika dari kantor paten Amerika Serikat
3. Khoirul Anwar
Khoirul Anwar merupakan penemu teknologi jaringan 4G yang berbasis Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). Lahir pada 22 Agustus 1978 dengan beberapa deretan posisi penting yang pernah dijalani:
- Assistant Professor di Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST), 2008 – 2016
- Assistant Professor di Nara Institute of Science and Technology (NAIST)
4. Ken Kawan Soetanto
Ken Kawan Soetanto merupakan pria kelahiran 1951 dengan memiliki IQ tinggi di Indonesia. Memiliki setidaknya 31 paten penemuan di bidang interdisipliner ilmu elektronika, kedokteran, dan farmasi.
Dikenal sebagai seseorang yang memiliki metode mengajar unik dengan sebutan Metode Soetanto atau Efek Soetanto dengan beberapa deretan posisi penting yang pernah dijalani:
- Komite Evaluasi di Institut Teknologi Tokyo, Jepang, 1997 – 1999
- Guru Besar di Universitas Internasional Venice, Italia, 2005 – sekarang
Dari beberapa contoh di atas, orang-orang yang memiliki IQ tinggi rata-rata menghasilkan metode atau penemuan yang bermanfaat dan bisa disebut sebagai “out of the box“.
Mereka memiliki kecerdasan luar biasa yang di atas rata-rata, sehingga penemuannya kadang membuat kita berpikir “kok bisa?”. Ternyata memang bisa dan direalisasikan oleh mereka sebagai penemuan yang bermanfaat saat ini dan masa depan.
Lantas, yang menjadi pertanyaan apakah IQ tinggi tidak menjamin kesuksesan seseorang?
Sebenarnya, IQ tinggi memiliki korelasi yang kuat dengan kondisi kesehatan yang baik, usia yang panjang, hingga kesuksesan dalam berkarier.
Akan tetapi, IQ tidak bisa menjadi patokan secara mutlak, karena ada beberapa faktor atau indikator lain yang bisa memicu kesuksesan seseorang di masa depannya, seperti:
- Attitude
- Personality
IQ bukanlah salah satu penentu kesuksesan seseorang, melainkan salah satu faktor yang bisa menentukan kesuksesan seseorang.
Seperti jawaban dari Albert di Quora mengenai kesuksesan antara kedua belah pihak, seperti Bill Gates dan Christoper Langan, yang sama-sama memiliki IQ tinggi atau jenius.
- Bill Gates dilahirkan dari keluarga yang kaya raya. Di usia 13 tahun sudah mendapatkan komputer, padahal di era itu hanya segelintir orang yang memilikinya.
- Christopher Langan memiliki riwayat hidup yang miris, orang tua tak melek pendidikan, hingga lingkungan tak mendukung untuk tumbuh kembangnya.
Keduanya sama-sama memiliki IQ tinggi, tetapi hanya Bill Gates yang bisa sukses. Apa alasannya? Kesempatan, bukan kecerdasan.
- Artikel sebelumnya: IQ Tinggi Tapi Bodoh?
- Artikel selanjutnya: –
Sepatah Kata dari Kami
IQ tinggi tidak menjamin kesuksesan seseorang? Benar, tetapi tidak sepenuhnya atau mutlak benar.
Karena, IQ sebagai salah satu wujud kecerdasan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan kesuksesan, tetapi ada faktor lain yang menjadi penyerta atau pendukungnya.
Apalagi, saat seseorang tersebut memiliki kesempatan, tak hanya IQ tinggi, bahkan IQ rendah berpotensi sukses dengan kesempatan dan privilege yang didapatkan. Paham sampai sini?