Nafsu makan anak menurun setelah sakit menjadi salah satu kendala terbesar bagi orang tua.
Mengapa tidak, anak-anak sudah sepatutnya mendapatkan nutrisi yang cukup, bahkan nutrisi yang didapat 2 kali lebih banyak dibanding orang dewasa. Nutrisi tersebut didapatkan dari salah satunya makanan.
Setelah sakit, padahal harus ada recovery yang baik bagi si buah hati. Salah satunya adalah makanan, sehingga tidak kekurangan nutrisi dan anak dapat berkembang dengan baik.
Walaupun demikian, hal ini menjadi challenge tersendiri dan sebagai orang tua harus memiliki double effort untuk meyakinkan si buah hati tercukupi nutrisinya.
Berikut Vitamin Gizidat rangkum mengenai hal-hal yang berkaitan nafsu makan anak menurun setelah sakit.
Table of Contents
Nafsu Makan Anak Menurun Setelah Sakit

Memang benar, ada kalanya anak kamu kehilangan nafsu makan atau bahkan tidak mau makan saat waktu makan telah tiba.
Ini menjadi effort terbesar bagi orang tua, karena kebiasaan makan yang diterapkan oleh orang tua sejak masih berusia balita dapat menjadi kebiasaan si buah hati nantinya saat sudah remaja dan dewasa.
Anak yang sedang sakit bisa jadi salah satu alasan hilangnya nafsu makan anak. Penyakit yang kerap kali terjadi pada si buah hati seperti:
- Demam
- Ruam kulit
- Sakit tenggorokan
Saat masa recovery berlangsung, tentu nafsu makan anak belum bisa pulih 100%. Selain penyakit, ada juga beberapa penyebab lain mengapa anak enggan makan:
- Anak telah makan saat waktu makan belum tiba
- Anak mengeluarkan lebih sedikit energi / tenaga dari biasanya
Tips agar Nafsu Makan Anak Meningkat

Sakit bukanlah salah satu alasan anak enggan makan.
Hal itu kembali lagi pada perjuangan dari orang tua untuk dapat membujuk anaknya tetap bisa makan, sehingga kebutuhan nutrisi sehari-hari dapat tercukupi.
Nutrisi dapat dideskripsikan sebagai kontribusi makanan bagi kesehatan secara menyeluruh, termasuk asupan makanan, penyerapan, asimilasi, biosintesis, katabolisme, dan ekskresi.
Berikut ini beberapa tips agar nafsu makan anak bisa semakin meningkat:
1. Jadikan Waktu Makan Menjadi Menyenangkan
Waktu makan adalah waktu yang cukup penting dan bisa dikatakan prioritas sebagai waktu untuk membantu dan mendukung tumbuh kembang anak.
Sebagai orang tua harus bisa membuat waktu makan anak menjadi lebih menyenangkan. Beberapa hal penting dalam poin ini seperti:
- Tawarkan pilihan menu makanan yang diinginkan anak
- Fokus pada apa yang ingin anak kamu makan, bukan pada makanan yang tidak ingin dimakan
- Tunjukkan bahwa makan itu hal yang menyenangkan
2. Tanggung Jawab Orang Tua
Orang tua sebenarnya memiliki tanggung jawab penuh atas setiap makanan maupun nutrisi yang didapatkan oleh si buah hati.
Menggunakan teori ini, orang tua bertanggung jawab atas makanan “apa” yang akan diberikan dan “seberapa banyak” makanan yang akan dikonsumsi anak.
Orang tua harus bisa meyakinkan bahwasannya makan adalah hal yang menyenangkan dan menjadi waktu yang ditunggu-tunggu. Orang tua dapat memilih beberapa makanan tinggi nutrisi berikut ini bagi si buah hati:
- Telur
- Susu
- Ikan
- Ubi
- Alpukat
- Kacang-kacangan
- Yoghurt
- Sayur
- Buah-buahan
- Gandum
- Biji-bijian
3. Variasikan Menu Makanan
Saat kamu sebagai orang tua menyiapkan makanan bagi keluarga, jangan lupakan juga untuk menyiapkan makanan yang terbaik bagi si buah hati.
Kata kuncinya adalah bervariasi.
Apalagi, jauh lebih baik apabila kamu mampu memvariasikan makanan favorit si buah hati dengan olahan menu lain yang cukup ciamik. Beberapa contoh variasi makanan yang dapat dicoba diolah:
- Olahan telur dadar, divariasikan menjadi telur dadar wortel
- Olahan tahu goreng, divariasikan menjadi tahu bulat isi sayuran
- Olahan nasi goreng, divariasikan menjadi nasi goreng sosis, telur, tomat, dan sewiran ayam
- Olahan sop, divariasikan menjadi sop bakso dan ayam
- Olahan sosis, divariasikan menjadi sosis mie keriting
4. Jangan Suka Memaksa Anak Makan
Walaupun sebagai orang tua memiliki hak dan kuasa untuk meminta si buah hati makan, tetapi jangan terlalu tegas juga dalam memberikan instruksi atau perintah.
Anak tidak suka dipaksa-paksa, apalagi jika mereka belum ingin melakukannya. Apabila seringkali memaksa anak untuk makan, maka akan timbul efek berbahaya lain, yakni anak menjadi lebih sering menolak.
Apabila menolak makanan selalu dilakukan, maka ini bisa menjadi kebiasaan bagi si buah hati bahwa menolak menjadi hal yang wajar.
- Artikel sebelumnya: –
- Artikel selanjutnya: Cara Mengembalikan Nafsu Makan Anak Pasca Sakit
Sepatah Kata dari Kami
Nafsu makan anak menurun setelah sakit memang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua.
Sakit selesai, tetapi malah si anak enggan makan. Sebenarnya hal ini adalah hal yang wajar terjadi dan sebagai orang tua harus bisa menyiasatinya dengan baik.
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa-pun enggan mengonsumsi makanan seperti biasanya apabila sedang sakit.
Dibutuhkan kreatifitas dari orang tua untuk bisa mendongkrak nafsu makan anak menurun setelah sakit, agar hal-hal berikutnya yang terjadi, orang tua mampu memiliki siasatnya sendiri.