Perbedaan IQ, EQ, dan SQ memang masih menjadi pertanyaan. Apalagi bagi kamu yang memang masih awam dengan istilah-istilah tersebut.
Biasanya, orang banyak mengetahui mengenai IQ, tetapi tidak banyak dari mereka yang tahu apa itu arti dan makna dari EQ dan SQ.
Padahal, baik itu antara IQ, EQ, dan SQ merupakan salah satu komponen kecerdasan yang saling terkait atau berhubungan satu sama lain dalam kehidupan bersosialnya.
Berikut Vitamin Gizidat rangkum mengenai perbedaan IQ, EQ, dan SQ yang sangat penting bagi seseorang dalam berkehidupan sosial bersama dengan orang lain.
Table of Contents
Perbedaan IQ, EQ, dan SQ

Intelligence Quotient (IQ)
Intelligence quotient (IQ) adalah suatu indikator dalam mengukur kecerdasan seseorang dalam proses pembelajaran ataupun pengalaman hidup.
IQ ini berfungsi dalam menggambarkan kemampuan seseorang untuk berpikir, mengingat, memahami, mengevaluasi, mengolah, menguasai lingkungan, dan bertindak dengan terarah alias tertata.
IQ juga mempunyai keterkaitan yang erat dengan keterampilan dalam berkomunikasi, menanggapi atau merespon hal-hal yang ada di sekitarnya, dan kemampuan dalam mempelajari materi bilangan, salah satu contohnya seperti matematika.
Berdasarkan dari Psikolog Harvard Howard Gardner, setidaknya ada 8 jenis IQ manusia mencakup:
- Visual-spatial intelligence
- Linguistic-verbal intelligence
- Logical-mathematical intelligence
- Bodily-kinesthetic intelligence
- Musical intelligence
- Interpersonal intelligence
- Intrapersonal intelligence
- Naturalistic intelligence
Emotional Quotient (EQ)
Emotional quotient (EQ) adalah kemampuan seseorang dalam menerima, menilai, me-manage, dan mengontrol emosi dirinya dan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Jika IQ berkaitan dengan kecerdasan, maka EQ ini lebih ke arah kemampuan diri seseorang dalam berbicara mengenai perasaan dirinya sendiri dan orang lain, seperti empati, cinta, motivasi, dan merespon situasi yang ada.
EQ ini salah satu langkah awal dan penting untuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain sebagai salah satu hakikat manusia sebagai makhluk sosial.
Setidaknya, EQ memiliki sebanyak 5 kategori utama:
- Self-awareness
- Self-regulation
- Motivasi
- Empati
- Kemampuan dalam bersosialisasi
Spiritual Quotient (SQ)
Spiritual quotient (SQ) adalah salah satu kecerdasan seseorang dalam mengembangkan kapasitasnya untuk mencari makna, visi, dan nilai di dalam hidupnya.
Saat seseorang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi, maka seseorang tersebut mampu bermimpi dan berusaha dengan sangat keras untuk mencoba untuk menggapai mimpi tersebut.
SQ jauh lebih spesifik dalam mendorong seseorang untuk mengeksplorasi dirinya, sehingga mampu menemukan dan mengembangkan potensi terbaiknya, sehingga hidup menjadi jauh lebih bermakna.
Ada sebanyak 3 aspek penting di dalam SQ seperti:
- Responsibility
- Humility
- Happiness
Apa yang Membedakan untuk Masing-masingnya?

Sebenarnya, ketiganya itu, baik IQ, EQ, maupun SQ memiliki kesamaan, yakni secara umum menyoal mengenai kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang untuk kehidupan yang lebih baik.
Akan tetapi, ada beberapa hal dasar yang membedakan antara IQ, EQ, dan SQ tersebut:
- IQ lebih ke arah kecerdasan seseorang dalam memperoleh pembelajaran hidup secara lebih cepat, intinya tokcer.
- EQ lebih ke arah kecerdasan seseorang yang berkaitan dengan perasaan dan emosionalnya saat berinteraksi dengan orang lain.
- SQ lebih ke arah kecerdasan seseorang dalam mengembangkan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki untuk menggapai mimpi yang jauh lebih baik ke depannya.
Sementara itu, tentu dari kalian ada yang bertanya, “mana yang lebih penting antara IQ, EQ, dan SQ?“.
Jawabannya, ketiganya itu sama-sama penting. Tidak ada yang perlu diunggulkan, hanya saja mungkin setiap orang memiliki dominasi kelebihan yang berbeda pada masing-masing aspek tersebut.
Karena, baik itu IQ, EQ, dan SQ memiliki karakteristiknya masing-masing dan ketiganya saling berkesinambungan satu sama lain, walau tidak terlihat secara langsung dan nyata.
Sepatah dari Kami
Perbedaan IQ, EQ, dan SQ sangat terlihat jelas, di mana walaupun ketiganya sama-sama dalam aspek kecerdasan, tetapi memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Walaupun demikian, kemampuan ketiganya tersebut masih terus dapat diasah, sehingga mampu menghasilkan nilai yang optimal untuk masing-masingnya.
Seseorang yang memiliki kemampuan kecerdasan tersebut, tentu akan lebih terarah dan lebih mudah mengembangkan potensinya dalam menggapai masa depan yang dicita-citakan.
- Artikel sebelumnya: Cara Meningkatkan IQ
- Artikel selanjutnya: IQ Tinggi Tapi Bodoh